44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan
memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun (Al Israak 44)
Pada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah
majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa
sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang
keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa.
Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam
tercanggih yang pernah ada.
Juga ketika lafad Allah terdengar, getaran di atas suara
(ultrasonic / ultra sound) tersebut berubah menjadi gelombang elektrik optik
yang dapat ditangkap oleh monitor. Mukjizat ini membuat seorang ilmuwan
terkenal Amerika memilih masuk Islam.
Dilaporkan bahwa sebuah tim ilmuwan dari Amerika menemukan
bahwa sebagian dari tumbuh-tumbuhan khatulistiwa juga mengeluarkan frekuensi di
atas suara tersebut. Dan itu hanya dapat ditangkap oleh perangkat canggih.
Para ilmuwan ini selama tiga tahun melakukan penelitian dan
melihat fenomena seperti ini membuat mereka tercengang sangat terheran-heran.
Para ilmuwan berhasil menganalisis denyutan atau detak suara
tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik
(kahrudhoiyah) dengan sebuah alat canggih yang bernama oscilloscope.
Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan
cahaya elektrik ini dapat diubah menjadi gelombang elektrik optik dan lebih
dari 1000 kali dalam satu detik persekon berulang-ulang!
Prof. William Brown (alm.) yang memimpin para pakar sains
untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil
bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.
Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya
telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta
pusat-pusat kajian di Amerika dan Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup
menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus komentar apa.
Saat tim ini membuktikan penemuan mereka di hadapan sebuah
tim peneliti Inggris. Kebetulan dalam tim itu ada seorang yang beragama Islam.
Setelah melakukan uji coba selama lima hari, ilmuwan Inggris
juga menjadi terkagum-kagum dengan apa yang mereka lihat. Namun, ilmuwan muslim
ini mengatakan bahwa hal ini sudah diyakini oleh kaum muslimin sejak 1400 tahun
yang lalu.
Mereka yang mendengar ucapan itu memintanya untuk lebih jauh
menjelaskan masalah yang disebutnya. Ia kemudian membaca ayat dalam Al Qur’an
yang berbunyi:
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan
memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS: Israa’: 44).
Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafadz
jalalah (nama Allah Subhanahu wa Ta’ala) sebagaimana tampak dalam layar. Maka
keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula dimana ilmuwan tersebut
berbicara.
Subhanallah, Maha Suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat
dari sekian mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan
nama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap
penelitian ini, yaitu Profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk
mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa
baca tulis) sebelum 1400 tahun lalu tentang fenomena ini.
Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang
Islam, setelah itu ia memberikan hadiah Al-Qur’an dan terjemahnya kepada sang
profesor.
Selang beberapa hari setelah itu, Profesor William
mengadakan ceramah di Universitas Carnegie Mellon, ia mengatakan:
“Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam
ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun
dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari
fenomena ini.”
“Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa
menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah
dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain
mengucapkan Syahadatain”
Profesor ini telah mengumumkan Islamnya dihadapan para
hadirin yang sedang terperangah. Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang
ilmuwan sadar dari kelalaiannya, dan mengetahui bahwa agama yang haq ini adalah
Islam.